Kotamobagu, Sulawesi Utara – Peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di Kota Kotamobagu ditutup dengan khidmat melalui upacara penurunan bendera merah putih, yang dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Kotamobagu. Kegiatan ini digelar di halaman Balai Kota Kotamobagu dan dihadiri oleh pejabat pemerintah daerah, aparat keamanan, serta perwakilan masyarakat.
Pelaksanaan Upacara Penurunan Bendera
Upacara penurunan bendera berlangsung pada sore hari, menandai akhir rangkaian peringatan HUT RI ke-80 di Kotamobagu. Wakil Wali Kota memimpin seluruh rangkaian kegiatan dengan khidmat, mulai dari penghormatan bendera, pengibaran bendera ke posisi setengah tiang sebagai simbol penghormatan, hingga penurunan bendera pada pukul 17.30 WITA.
Seluruh peserta upacara terlihat tertib dan penuh rasa nasionalisme, mengikuti setiap arahan petugas protokol dengan seksama. Upacara ini juga menekankan nilai-nilai patriotisme dan rasa cinta tanah air, sebagai salah satu wujud penghormatan kepada para pahlawan bangsa.
Makna dan Tujuan Upacara
Penurunan bendera merah putih setiap peringatan HUT RI memiliki makna simbolis sebagai penutup rangkaian kegiatan dan refleksi terhadap perjalanan bangsa Indonesia.
Wakil Wali Kota Kotamobagu menyampaikan bahwa upacara ini bukan sekadar formalitas, tetapi juga mengingatkan masyarakat akan pentingnya persatuan dan kesatuan.
“Upacara penurunan bendera menjadi simbol kita menghargai perjuangan para pahlawan. Ini juga momentum untuk memperkuat rasa cinta tanah air di hati setiap warga,” ujarnya.
Partisipasi Masyarakat dan Pejabat
Selain aparat pemerintahan, upacara ini diikuti oleh perwakilan pelajar, pegawai negeri, dan organisasi masyarakat. Kehadiran mereka mencerminkan dukungan luas masyarakat terhadap kegiatan kenegaraan dan kesadaran pentingnya menghormati simbol negara.
Beberapa peserta juga memanfaatkan momen ini untuk mengabadikan foto dan video sebagai dokumentasi dan sarana edukasi bagi generasi muda tentang nilai-nilai nasionalisme.
Rangkaian HUT ke-80 RI di Kotamobagu
Upacara penurunan bendera menutup serangkaian kegiatan HUT RI ke-80 di Kotamobagu, yang sebelumnya meliputi:
- Upacara pengibaran bendera merah putih pada pagi hari.
- Lomba dan kegiatan sosial seperti lomba olahraga, bakti sosial, dan pameran budaya.
- Kegiatan edukatif dan seni, untuk meningkatkan kecintaan generasi muda terhadap sejarah dan budaya bangsa.
Seluruh rangkaian kegiatan bertujuan untuk mempererat persatuan, meningkatkan partisipasi masyarakat, dan menguatkan nilai-nilai kebangsaan, lebih lanjut baca selengkapnya di sini:
◉ https://gribjayakotamobagu.org/nasional/wakil-wali-kota-kotamobagu-pimpin-upacara-penurunan-bendera-merah-putih-dalam-rangka-hut-ke-80-ri/
◉ https://gribjayapalu.org/wisata/upacara-bendera-di-bukit-selena-palu-kenalkan-periwisata-sulawesi-tengah/
◉ https://gribjayabaubau.org/wisata/pesona-patung-rp-52-miliar-di-baubau-sulawesi-tenggara-ini-faktanya/
◉ https://gribjayakendari.org/hukum/siswa-sman-12-kendari-berlumuran-darah-gegara-dikeroyok-11-pelaku-ditangkap/
◉ https://gribjayabitung.org/pendidikan/analisis-bmkg-soal-penyebab-gempa-m-52-di-bitung-sulut/
Kesimpulan
Upacara penurunan bendera merah putih di Kotamobagu, yang dipimpin Wakil Wali Kota, menjadi momen khidmat penutup rangkaian HUT ke-80 RI. Kegiatan ini menegaskan pentingnya nasionalisme, persatuan, dan penghargaan terhadap perjuangan para pahlawan.
Selain sebagai simbol, upacara ini juga menjadi momentum edukatif bagi masyarakat dan generasi muda, agar nilai-nilai kebangsaan terus terjaga dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Rangkaian HUT RI ke-80 di Kotamobagu menunjukkan bahwa perayaan kemerdekaan tidak hanya seremonial, tetapi juga sarana memperkuat identitas bangsa dan semangat persatuan masyarakat.